Sejarah

        Awal mula berdirinya MI Ma’arif NU Sukodadi tidak ubahnya seperti lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya. Berawal dari sebuah surau, tempat mengaji anak-anak yang ada di sekitar daerah tersebut, yang hanya memiliki beberapa santri saja sebagai siswanya, dengan beberapa ustad sebagai guru yang mengajar dengan bermodal keikhlasan. Meski bukan lembaga pendidikan yang dananya selalu disubsidi oleh pemerintah, lambat laun surau ini menjadi sekolah madrasah yang secara perlahan mengalami peningkatan, baik secara kuantitas maupun kualitas, sehingga mampu menjadi pilihan favorit masyarakat Sukodadi.
        
        MI Ma’arif NU Sukodadi merupakan lembaga pendidikan tertua yang terdapat di kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan. Bersertifikat awal pada tahun 1936, MI Ma’arif NU Sukodadi hanya memiliki satu kelas saja, sekitar 10 anak. Sebagian besar masyarakat Sukodadi mulai menyekolahkan anaknya yang berkisaran usia 6-7 tahun. Hingga akhirnya, Alhamdulillah saat ini mencapai 137 siswa, dengan jumlah 6 kelas. Setiap kelas terdapat sekitar 17 sampai 23 siswa. Sementara pendidik dan tenaga kependidikan berjumlah 12 orang, 2 diantaranya berstatus DPK Kemenag Kab Lamongan. Dari tahun ke tahun, Alhamdulillah MI Ma’arif NU Sukodadi mampu bersaing dan tetap eksis dengan banyak munculnya lembaga-lembaga formal yang berada di sekitar kawasan Sukodadi Lamongan. 
        
        Persaingan secara sehat sekaligus peningkatan kualitas dan kuatitas dalam sektor pendidikan, membuat MI Ma’arif NU Sukodadi mengembangkan pembelajaran dengan kegiatan tahfidz, literasi, dan karakter sebagai program unggulan. Hal ini dengan dilatar belakangi beberapa hal antara lain, yaitu: tuntutan persaingan sehat, penguasaan materi lebih baik dan mendalam, waktu bersama keluarga lebih efisien, lebih banyak berinteraksi dengan teman, dan mengurangi pengaruh tidak baik di luar sekolah. Sehingga pada tahun ajaran 2023/2024 MI Ma’arif NU Sukodadi menambah dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler.